Senin, 22 Oktober 2012

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN


EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

Konsumenadalahbagianterpentingdalam target pasarsuatuperusahaan. Konsumen yang konsumtifjugamerupakansasaranutamaparapesertapasardanperusahaan.Tetapi, kadangkonsumenkurangberhati- hatidalammelakukanpembeliansehinggammenimbulkankerugiansepihak.Makadariitu, harusdilakukanevaluasialternatif yang dilakukanolehkonsumensebelummengambilkeputusanuntukmembeli.

KonsepKeputusan
Keputusanadalahsuatupemilihantindakandariduaataulebihpilihanalternatif.Bilaseseorangdihadapkanpadaduapilihan, yaitumembelidantidakmembelitapimemilihmembeli, makadiaadadalamposisimembuatkeputusan.Semua orang mengambilkeputusansetiapharidalamhidupnyatanpadisadari.Dalam proses pengambilankeputusan, konsumenharusmelakukanpemecahanmasalahdalamkebutuhan yang dirasakandankeinginannyauntukmemenuhikebutuhandengankonsumsiprodukataujasa yang sesuai.


Adapunpertimbangan yang dilakukankonsumensebagaiberikut :
  1. Produk yang murah - Produk yang mahal
    tingkatekonomisuatunegaramempengaruhikonsumenuntukmegkonsumsibarang- barang yang harganyarelatifmurah. Hanyabeberapapersenpenduduk yang beranimengkonsumsisuatuprodukataujasadenganharga yang mahal. Selebihnya, berpikir 3 sampai 4 kali untukmembelinya.
  2. Pembelian yang sering - Pembelian yang jarang
    barangataujasa yang seringdibeli
  3. Merk yang biasa - Merkterkenal
  4. Aspek-aspekpemilihankeputusan
  5.  Kelasprodukdanmerekkurangterkenal- Kelasprodukdanmerekterkenal
  6.  Pembeliandenganpertimbangandan – Pembeliandenganpertimbangan
  7. Pencarian yang kurangmatangdanpencarianintensif

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
  1. Sudutpandangekonomis, konsumensebagai orang yang membuatkeputusansecararasionalharusmengetahuisemuakelemahandankekuatanprodukataujasa yang dibelinyasertamempertimbangkankegunaannyauntukjangkapendek, menengahdanpanjang.
  2. Sudutpandangkognitif, konsumenmerupakanpengelolahinformasi yang selalumencaritahuapasajatentangprodukdanjasa yang dibutuhkan. Pengelolainformasiselaluberujungpadapilihanunutkmembeliataumenolakproduktersebut.
  3. Sudutpandangemosional, konsumen yang memilikisifatcenderungmengkoleksiatauemmfavoritkansuatubarangataujasadanakanmelakukanapa pun demi mendapatkannyatermasukdalamgolonganini, sehinggaanggapan emotional man itutidakrasionaladalahtidakbenar. Tetapi, bilasudahmendapatkanproduk yang membuatperasaanmerekalebihbaik, makakeputusanyagmerekaambilmerupakankeputusanrasional.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
  1. Pengaruheksternal
  • keluarga
  • sumberinformasi
  • kelas social
  • budaya
     2.  Pengambilankeputusanpadakonsumen
  • sadarakankebutuhan
  • mencarisebelummembeli/ survey
  • mengevaluasiproduk
     3.  Area psikologis
  • motivasi
  • persepsi
  • pembelajaran
  • kepribadian
  • sikap
     4.  Perilakusetelahkeputusanpembelian
  • percobaan
  • pembelianulang
Tigafaktor yang mempengaruhipilihakonsumen :
  1. Konsumenindividu, Pilihanmerkdipengaruhiolehkebutuhankonsumen, persepsiataskarakteristikmerkdansikapkearahpilihan. Sebagaitambahan, pilihanmerkdipengaruhiolehdemografikonsumen, gayahidupdankarakteristikpersonalia.
  2. Pengaruhlingkungan,Lingkunganpembeliankonsumenditunjukkanolehbudaya (normakemasyarakatan, pengaruhkedaerahanataukesukuan), kelassosial, teman, anggotaeluargadanfaktor yang menentukansituasional.
  3. marketing strategy, Pemasaran yang baikadalahpemasaranyangmempunyaibanyak data atauinformasidarikonsumenuntukevaluasidalam proses pengambilankeputsan, sehinggapangsapasardapattepatsasaran.
KESIMPULAN

Keputusanmembeliolehkonsumendipengaruhiolehbanyak factor eksternalmaupun internal
-faktor-faktoreksternal, sepertiinformasipemasarandanlingkungansosialbudaya, faktor-faktor –faktor-faktor internal , misalnyamotivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikapdanpengalaman. Pengambilankeputusankonsumenjugadipengaruhiolehsituasidimana proses danperilakubeliterjadi. Situasikomunikasi, situasipembelian, situasipenggunaandansituasipenyingkiranproduk, semuanyamenentukankeputusanbeli.Lingkunganfisik, lingkungansosial, waktu, tujuanpembelian, konsumsidansuasanahatitidakdapatdiabaikansebagaiunsur-unsur yang sangatpentingdalamkeputusanmembeli.Situasiterakhiradalahsituasi-situasitertentu yang banyakdimanfaatkanpemasaruntukmempengaruhiperilakukonsumen.

Saran

Dalammengambilkeputusanmengenaipembeliansuatubarang, kitaharusmemperhatikanmanakebutuhan yang pentingdanjumlahuang yang kitapunyai, jugamenetapkandanmenggunakanberbagaikriteriaevaluasitermasukharga, Merekdan lain-lain padasaatmembuatkeputusanpembelian.Selainitu, menilaikinerjasetiapalternatifsebagaidasarevaluasisertamengetahuidanmemahamibagaimanasituasikonsumendalammenentukanpilihandenganmelihatberbagaiaspek yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.netlog.com/ecimirnawati/blog/blogid=29295

Sabtu, 13 Oktober 2012

pengambilan keputusan



PENDAHULUAN

Pengambilan keputusan merupakan pemilihan diantara beberapa alternatif pemecahan masalah. Pada hakikatnya keputusan diambil jika pimpinan menghadapi masalah atau untuk mencegah timbulnya masalah dalam organisasi yang bergerak baik dalam bidang sosial maupun komersial. Ada dua kemungkinan sifat tujuan dari pengambilan keputusan. Pertama adalah tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal dalam arti bahwa sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain. Kemungkinan kedua adalah tujuan pengambilan keputusan dapat bersifat ganda dalam arti bahwa satu keputusan yang diambil sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih.
            Dalam setiap pengambilan keputusan para pengambil keputusan akan selalu berhadapan dengan lingkungan, dimana salah satu karakteristiknya yang paling menyulitkan dalam proses pengambilan keputusan adalah ketidakpastian (Uncertainty), ini adalah salah satu sifat dimana tidak akan dapat diketahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa yang datang.
            Untuk itu maka model pengambilan keputusan sangatlah penting untuk membantu para pengambil keputusan dan mengambil keputusan. Ada beberapa macam model keputusan antara lain model simulasi computer, model pohon keputusan, model probabilistik dan lain sebagainya. Dari model tersebut masing – masing memiliki tipe kasus yang berbeda  tapi memiliki fungsi yang sama. Maka dari itu kami mengangkat suatu kasus dari model probabilistic untuk lebih memahami model – model pengambilan keputusan tersebut.











Pengertian Model Pegambilan Keputusan
Model adalah percontohan yang mengandung unsure yang bersifat penyederhanaan untuk dapat ditiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan  suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar.
Pentingnya model dalam suatu pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut:
· Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada         relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
· Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu.
·  Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variabel. Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika.
· Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.
Model merupakan alat penyederhanaan dan penganalisisan situasi atau system yang kompleks. Jadi dengan model, situasi atau sistem yang kompleks itu dapat disederhanakan tanpa menghilangkan hal-hal yang esensial dengan tujuan memudahkan pemahaman. Pembuatan dan penggunaan model dapat memberikan kerangka pengelolaan dalam pengambilan keputusan.
Quade membedakan model ke dalam dua tipe, yakni model kuantitatif dan model kualitatif.
1.      Model kuantitatif
Model kuantitatif (dalam hal ini adalah model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi computer, yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau intuisi mengenai proses dunia nyata (praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
2.      Model kualitatif
Model kualitatif didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
1.      Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
2.      Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Langkah-langkah pengambilan keputusan ( proses pembuatan keputusan  )

Ø  Pengakuan terhadap persyaratan keputusan
 Para manager menghadapi persyaratan keputusan baik dalam bentuk masalah maupun kesempatan. Suatu masalah terjadi ketika pencapaian organisasional kurang dari saran yang ditetapkan Kesadaran terhadap masalah/kesempatan adalah langkah pertama dalam
mengambil keputusan dan membutuhkan pengamatan lingkungan internal dan eksternal bagi isu-isu yang membutuhkan perhatian eksekutif.
Ø  Diagnosis dan analisis penyebab.
Ketika masalah dan kesempatan telah menarik perhatian manager, pemahaman situasi harus diperjelas. Diagnosis adalah salah satu langkah dalam proses pengambilan keputusan

Ø  Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan terdiri dari :
· Keputusan Strategi ; Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.
· Keputusan Taktis : Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
· Keputusan Operasional : Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
  • Kegiatan Intelijen. Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
  • Kegiatan Desain.Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
  • Kegiatan Pemilihan. Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.





Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah antara lain :
Ø  Trial & error : Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya dan tidak boleh dilakukan.
Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
Ø  Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah.   Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
Ø  Nursing process : Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
Ø  Scientifik methode/Research Process  : Proses riset/ penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis.



DAFTAR PUSTAKA

Jumat, 12 Oktober 2012

contoh dari tipe-tipe pengambilan keputusan




CONTOH KASUS

Menganalisis seorang konsumen yang berprofesi sebagai mahasiswa dalam menentukan pembelian laptop sebagai penunjang kegiatan perkuliahannya. David membutuhkan sebuah laptop untuk membantu kinerjanya dalam mengerjakan tugas – tugas perkuliahan.
Sesuai kebutuhan dan keinginannya David harus melakukan  pembelian pada produk laptop karena laptop terdiri dari berbagai pilihan merk dan kualitas maka konsumen harus memikirkan laptop dengan merk dan kulitas apa yang diinginkan supaya produk yang di beli itu memuaskan dan penggunaanya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Harga juga berpengaruh karena David berasal dari keluarga yang sederhana. Jadi, hal utama yang dilakukan David adalah mencari informasi harga laptop yang murah namun memiliki kualitas yang bagus juga. Teknologi yang sudah semakin canggih bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi mengenai sebuah produk yang kita inginkan yaitu melalui internet, bisa juga melalui media cetak dan media elektronik lainnya. Informasi mengenai suatu produk juga bisa didapatkan melalui pengalaman orang-orang di sekitar.
Mengapa David lebih memilih Laptop dibandingkan PC? Karena laptop mudah di bawa kemana-mana dan praktis.  Keunggulan laptop yang diinginkan David adalah yang mendukung Windows 7 , Microsoft Office 2007 , baterai  tahan lama , Wifi , memory cukup besar , ukuran 10 inchi dan harganya terjangkau. Dan David memiliki dua pilihan alternatifnya yaitu Acer AspireOne D260 dengan HP Mini 100 .
Dan David pun akhirnya memilih HP mini Karena harganya lebih murah dan kualitasnya tidak kalah dengan Acer yang harganya lebih mahal. David membeli dengan tunai hasil tabungan dia dan tambahan dari orang tua.  David ternyata telah menjalankan sebuah proses pembelian produk dalam pencarian barang yang menjadi keinginannya.

daftar pustaka:
http://yanhasiholan.wordpress.com/2010/12/22/proses-pengambilan-keputusan-pada-suatu-produk/